Hindari Terseret Sistem Ijon, Babinsa Bantu Petai Gambir Dalam Biaya Produksi

Berita Satuan303 Dilihat

Lima Puluh Kota — Meski gambir menjadi salah satu komunitas unggulan Sumatera Barat, namun pada kenyataannya 80 persen ekspor produk gambir masih berupa bahan mentahnya.

Lebih parahnya lagi, India selaku negara tujuan ekspor utama menjadi penentu harga gambir dan buntutnya harga gambir menjadi berfluktuatif dan bahkan sampai pada titik nadirnya.

Dalam kondisi seperti itu banyak dari petani gambir yang kebingungan dalam biaya produksi sehingga mereka kadang terpaksa meminjam kepada pemodal tentunya dengan ketentuan yang kadang merugikan petani gambir itu sendiri.

Menyingkapi itu semua, Babinsa Serka Masdodi anggota Koramil 07 Kapur IX Kodim 0306/50 Kota mencoba mencarikan solusi terbaik agar petani gambir tidak terjebak dalam peminjaman dengan sistim Ijon tersebut. Berlokasi dinagari Lubuk Alai. Minggu (13/2/2022).

Saat harga gambir murah seperti saat sekarang ini banyak berimbas kepada kondisi ekonomi petani gambir, hal ini yang sering dimanfaatkan Pengijon, sebut Babinsa.

Mereka membiayai petani dalam pengempaan dan kemudian gambir yang dihasilkan harus dijual kepada mereka para Pengijon dengan harga dibawah harga pasar.

Semoga dengan bantuan yang diberikan ini bisa membantu mereka dalam masalah biaya produksi dan menghindari mereka para petani gambir terjebak dalam sistim Ijon, harap Babinsa.